Monday, March 31, 2014
Explore »
home»
dengan
»
hal
»
pembakaran
»
terkait
»
tiga
»
yang
»
Tiga Hal yang Terkait dengan Pembakaran
Idealnya, sekali memutar kunci kontak, mesin langsung hidup dan kendaraan siap dijalankan. Waspadalah jika Anda musti memutar kunci kontak berkali-kali setiap kali akan menghidupkan mesin, terutama mesin dengan bahan bakar bensin.
Kesulitan menghidupkan mesin berbahan bakar bensin seperti kasus di atas terkait dengan masalah sempurna atau tidak sempurnanya pembakaran. Pembakaran akan berlangsung sempurna dengan syarat: kompresi yang sesuai dengan spesifikasi mesin, campuran bahan bakar - udara yang tepat, dan percikan bunga api yang kuat serta tepat.
Karena itu, ada tiga kemungkinan jika mesin tidak langsung "greng" ketika kunci kontak kita putar.
1.Kompresi. Bila kompresi yang dihasilkan mesin lebih rendah dari yang dibutuhkan, sudah tentu akan mempersulit terjadinya pembakaran. Praktis mesin sulit hidup. Kekurangtepatan ini bisa terjadi karena celah katup yang tidak tepat, terjadi keausan pada dudukan dan kepala katup, banyak kerak karbon pada kepala dan dudukan katup. Bisa pula karena ring piston aus, dinding silinder aus, atau gasket silinder head retak. Kerusakan pada komponen-komponen di atas dapat menyebabkan kebocoran kompresi sehingga tekanan yang dihasilkan mesin rendah.
2.Campuran bahan bakar dan udara. Kekurangtepatan campuran kedua unsur ini disebabkan oleh setelan campuran yang terlalu rapat / renggang pada Idle Mixture Adjusting Screw (IMAS) di karburator. (Pada mesin dengan sistem injeksi, hal ini biasanya terjadi karena setelan pada variabel resistor tidak tepat.) Juga bisa disebabkan karena kotornya saluran bahan bakar, saringan bahan bakar dan saringan udara.
3.Bunga api. Percikan bunga api yang kurang kuat dan kurang tepat juga dapat menyebabkan mesin susah hidup. Kondisi ini biasanya dipicu oleh platina yang sudah aus, lemahnya daya serap kondensor atau pun karena nilai tahanan kumparan pada coil pengapian sudah tinggi akibat panas. Selain itu, percikan yang lemah dan tidak tepat juga dapat disebabkan oleh tahanan kabel busi yang tinggi dan celah busi yang terlalu besar.
Kebanyakan pengendara mendiamkan saja jika mengalami kasus mesin yang sedikit susah hidup. Mungkin karena mesin masih dapat dihidupkan setelah beberapa kali kunci kontak diputar. Padahal, apabila dibiarkan bukan tak mungkin muncul dampak yang jauh lebih buruk: baterai soak misalnya.
Baterai dapat soak karena pemakaian arus listrik yang berlebihan pada saat distarter.
Selain baterai soak, apabila terjadi campuran yang tidak tepat (pembakaran yang tidak sempurna) yang jelas konsekuensi berikutnya adalah tenaga mesin berkurang dan konsumsi bahan bakar menjadi boros.
Sebetulnya, setingan mesin yang mendukung kesempurnaan sistem pembakaran dapat terjaga apabila pengendara tidak mengabaikan jadwal engine tune up secara periodik. Karena, pada saat ini akan dilakukan penyetelan-penyetelan dan pemeriksaan komponen-komponen mesin.
Jadi, ingat. Jangan lupakan engine tune up secara periodik. Selain demi kenyamanan dan keamanan, dari sana problem-problem kecil akan dicegah agar tidak membesar.(Source : AstraWorld)
Tiga Hal yang Terkait dengan Pembakaran
Kesulitan menghidupkan mesin berbahan bakar bensin seperti kasus di atas terkait dengan masalah sempurna atau tidak sempurnanya pembakaran. Pembakaran akan berlangsung sempurna dengan syarat: kompresi yang sesuai dengan spesifikasi mesin, campuran bahan bakar - udara yang tepat, dan percikan bunga api yang kuat serta tepat.
Karena itu, ada tiga kemungkinan jika mesin tidak langsung "greng" ketika kunci kontak kita putar.
1.Kompresi. Bila kompresi yang dihasilkan mesin lebih rendah dari yang dibutuhkan, sudah tentu akan mempersulit terjadinya pembakaran. Praktis mesin sulit hidup. Kekurangtepatan ini bisa terjadi karena celah katup yang tidak tepat, terjadi keausan pada dudukan dan kepala katup, banyak kerak karbon pada kepala dan dudukan katup. Bisa pula karena ring piston aus, dinding silinder aus, atau gasket silinder head retak. Kerusakan pada komponen-komponen di atas dapat menyebabkan kebocoran kompresi sehingga tekanan yang dihasilkan mesin rendah.
2.Campuran bahan bakar dan udara. Kekurangtepatan campuran kedua unsur ini disebabkan oleh setelan campuran yang terlalu rapat / renggang pada Idle Mixture Adjusting Screw (IMAS) di karburator. (Pada mesin dengan sistem injeksi, hal ini biasanya terjadi karena setelan pada variabel resistor tidak tepat.) Juga bisa disebabkan karena kotornya saluran bahan bakar, saringan bahan bakar dan saringan udara.
3.Bunga api. Percikan bunga api yang kurang kuat dan kurang tepat juga dapat menyebabkan mesin susah hidup. Kondisi ini biasanya dipicu oleh platina yang sudah aus, lemahnya daya serap kondensor atau pun karena nilai tahanan kumparan pada coil pengapian sudah tinggi akibat panas. Selain itu, percikan yang lemah dan tidak tepat juga dapat disebabkan oleh tahanan kabel busi yang tinggi dan celah busi yang terlalu besar.
Kebanyakan pengendara mendiamkan saja jika mengalami kasus mesin yang sedikit susah hidup. Mungkin karena mesin masih dapat dihidupkan setelah beberapa kali kunci kontak diputar. Padahal, apabila dibiarkan bukan tak mungkin muncul dampak yang jauh lebih buruk: baterai soak misalnya.
Baterai dapat soak karena pemakaian arus listrik yang berlebihan pada saat distarter.
Selain baterai soak, apabila terjadi campuran yang tidak tepat (pembakaran yang tidak sempurna) yang jelas konsekuensi berikutnya adalah tenaga mesin berkurang dan konsumsi bahan bakar menjadi boros.
Sebetulnya, setingan mesin yang mendukung kesempurnaan sistem pembakaran dapat terjaga apabila pengendara tidak mengabaikan jadwal engine tune up secara periodik. Karena, pada saat ini akan dilakukan penyetelan-penyetelan dan pemeriksaan komponen-komponen mesin.
Jadi, ingat. Jangan lupakan engine tune up secara periodik. Selain demi kenyamanan dan keamanan, dari sana problem-problem kecil akan dicegah agar tidak membesar.(Source : AstraWorld)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.