Tuesday, May 20, 2014
Explore »
home»
klep
»
setting
»
Setting Klep
Mengatur Klep (valve) pada mobil ataupun motor bisa juga menambah tenaga dan performa mesin, namun dengan memakai aturan yang tepat dan penghitungan yang matang. Penyetelan klep sendiri biasanya masuk ke dalam area tune-up mobil dengan mengatur kerenggangan celah klep hisap (intake) dan buang (exhause) yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi mesin yang paling optimal. Pengaturan celah klep pada tiap mobil berbeda-beda, tidak ada panduan baku, karena kondisi tiap mobil berbeda meskipun berasal dari pabrikan bahkan model yang sama. Jadi pengaturan klep bukan hanya teori saja, melainkan gabungan antara teori, pengalaman dan feeling sang mekanik.
Model klep pada mesin mobil ada 3 type, mulai dari manual (ulir), sims (koin) dan HLA (Hydraulic Lash Adjuster). Untuk tipe manual (ulir) penyetelan celah klep dapat dilakukan pada kondisi panas dan dingin, untuk model sims (koin) harus pada kondisi dingin dan untuk model HLA tidak perlu ada penyetelan klep karena sudah ada pengaturan jangka waktu. Penyetelan klep dibagi menjadi dua yaitu untuk untuk setelan klep masuk dan klep keluar. Penyetelan ini bisa untuk menghemat BBM, bisa juga untuk penambah tenaga. Untuk penyetelan kondisi normal / standar, biasanya klep mobil akan di stel kembali ke spesifikasi standar bawaan pabrik. Sedangkan penyetelan non standard hanya dilakukan bila pemilik mobil ada permintaan khusus, misalnya mau mobil lebih bertenaga atau bisa juga lebih irit BBM.
Ketika akan menyetel klep untuk menambah besar atau kecilnya bukaan mekanis harus extra teliti dan harus menggunakan seeler gauge untuk lebih baiknya. Yang perlu diingat, kalau celah klep lebih kecil otomatis bukaan klep akan lebih besar. Semakin longgar klep membuka, konsumsi bahan bakarpun semakin boros karena suplai bensin akan semakin banyak dan dampaknya mesin akan terasa semakin bertenaga. Begitu juga sebaliknya, semakin sempit klep membuka akan membuat konsumsi bahan bakar semakin irit karena suplai bensin semakin dibatasi dan membuat tenaga mesin agak sedikit berkurang. Namun, pengaruh valve timing sangat penting, Untuk mendapatkan hasil yang maksimum valve timing harus di setting ulang. Selain itu juga besar/kecil bukaan klep mempengaruhi turbulensi yang ada didalam silinder, karena akan mempengaruhi pembakaran optimal. Penyetelan celah klep harus diperhatikan karena, terlalu sering setel klep tidak baik, begitu juga kalau terlalu jarang (tidak pernah) setel klep bisa membuat slek atau dol pada bagian penyetelannya.[fjr]
Setting Klep
Mengatur Klep (valve) pada mobil ataupun motor bisa juga menambah tenaga dan performa mesin, namun dengan memakai aturan yang tepat dan penghitungan yang matang. Penyetelan klep sendiri biasanya masuk ke dalam area tune-up mobil dengan mengatur kerenggangan celah klep hisap (intake) dan buang (exhause) yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi mesin yang paling optimal. Pengaturan celah klep pada tiap mobil berbeda-beda, tidak ada panduan baku, karena kondisi tiap mobil berbeda meskipun berasal dari pabrikan bahkan model yang sama. Jadi pengaturan klep bukan hanya teori saja, melainkan gabungan antara teori, pengalaman dan feeling sang mekanik.
Model klep pada mesin mobil ada 3 type, mulai dari manual (ulir), sims (koin) dan HLA (Hydraulic Lash Adjuster). Untuk tipe manual (ulir) penyetelan celah klep dapat dilakukan pada kondisi panas dan dingin, untuk model sims (koin) harus pada kondisi dingin dan untuk model HLA tidak perlu ada penyetelan klep karena sudah ada pengaturan jangka waktu. Penyetelan klep dibagi menjadi dua yaitu untuk untuk setelan klep masuk dan klep keluar. Penyetelan ini bisa untuk menghemat BBM, bisa juga untuk penambah tenaga. Untuk penyetelan kondisi normal / standar, biasanya klep mobil akan di stel kembali ke spesifikasi standar bawaan pabrik. Sedangkan penyetelan non standard hanya dilakukan bila pemilik mobil ada permintaan khusus, misalnya mau mobil lebih bertenaga atau bisa juga lebih irit BBM.
Ketika akan menyetel klep untuk menambah besar atau kecilnya bukaan mekanis harus extra teliti dan harus menggunakan seeler gauge untuk lebih baiknya. Yang perlu diingat, kalau celah klep lebih kecil otomatis bukaan klep akan lebih besar. Semakin longgar klep membuka, konsumsi bahan bakarpun semakin boros karena suplai bensin akan semakin banyak dan dampaknya mesin akan terasa semakin bertenaga. Begitu juga sebaliknya, semakin sempit klep membuka akan membuat konsumsi bahan bakar semakin irit karena suplai bensin semakin dibatasi dan membuat tenaga mesin agak sedikit berkurang. Namun, pengaruh valve timing sangat penting, Untuk mendapatkan hasil yang maksimum valve timing harus di setting ulang. Selain itu juga besar/kecil bukaan klep mempengaruhi turbulensi yang ada didalam silinder, karena akan mempengaruhi pembakaran optimal. Penyetelan celah klep harus diperhatikan karena, terlalu sering setel klep tidak baik, begitu juga kalau terlalu jarang (tidak pernah) setel klep bisa membuat slek atau dol pada bagian penyetelannya.[fjr]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.