Sunday, April 6, 2014
Explore »
home»
Cara Kerja Air Bag Mobil
anda pasti tahu dari Sistem Keamanan Air Bag mobil, adalah komponen keamanan yang berbentuk balon udara besar, yang nantinya bermanfaat untuk melindungi bagian tubuh atas mulai dari kepala dan badan jika terjadi tabrakan. Nah inilah bagi yang penasaran disaat aktifnya kerja airbag dikala mengembang.
Dikala terjadi tabrakan sumbernya berada dari arah depan (disebut head-on collision), tentu pengemudi dan penumpang akan terlempar ke depan di dalam kendaraan. Maka airbag otomatis mengembang lalu menahan dan serta menolak dari efek gerakan maju si pengemudi dan penumpang akibat dari tabrakan mobil teresebut dari arah depan.
Sehingga penghalang dari kantong udara tersebut mempunyai manfaat lebih untuk pengemudi dan penumpang dari cedera serius supaya terhindar dari terbenturnya kepala kita pada kaca dan dasboard mobil. Airbag juga dikenal sebagai sistem pengendalian tambahan (SRS, supplemental restrain system), atau pembatasan tambahan karet (SIR, supplemental inflatable restrain).
Kantong udara (airbag) juga berjalan bersinergi pada sabuk pengaman pada mobil. Tapi air bags, disamping itu juga memberikan perlindungan lebih bagi penumpang dan pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman (safety belt).
Mungkin Anda pernah membaca di tahun 2002 lebih dari 60 persen dari semua kendaraan di Amerika Serikat telah dilengkapi dengan airbags untuk pengemudi. Pada hasil penelitian dan survey oleh Administrasi Keselamatan dan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA, National Highway Traffic and Safety Administration) mencatat tahun 2002, komponen airbag telah berjasa menyelamatkan nyawa lebih dari 9.000 orang di Amerika Serikat. Peletakan Air bags bagian pengemudi di setiap merek mobil berbeda-beda ada di dasbor juga ada didalam setir mobil. Jika di lihat ukuran besarnya untuk kantong udara penumpang lebih besar ketimbang airbag pengemudi dan bentuk berbeda.
Untuk kendaraan yang mewah dan mahal dari segi keamanan lebih lengkap untuk fitur air bags yang super detail. Penempatannya juga macam-macam seperti didalam pintu, arm rest, kursi depan, tempat duduk belakang, dan atas plafon. Jadi dengan kelengkapan airbags dengan posisi yang berbeda-beda dapat meredam terjadinya benturan di berbagai kejadian.
Ada suatu kejadian apabila terjadi tabrakan dari belakang Air Bags tidak dapat mengembang. Dalam hal ini tidak mempengaruhi Air Bag, sebab sensor air bag tidak ada dibelakang melainkan didepan.
KONDISI YANG MEMICU MENGEMBANGNYA AIRBAG
Sensor “MEMS Accelerometer” adalah perangkat sensor yang memiliki otak dalam menjalankan air bag menggelembung atau tidak. Jadi di setiap merek mobil yang punya air bag pasti memiliki sensor “MEMS accelerometer” yang merupakan IC(integrated circuit) kecil. Jadi Sensor tersebut mampu mendeteksi rapid-deceleration (perlambatan yang terlalu cepat, CMIIW), yang kemudian memerintahkan sistem untuk menggelembungkan airbag.
Kalau dari standar keselamatan yang berlaku di Internasional, kantong udara mengembang (air bag) kecepatannaya 230 Km/Jam dan waktu kecepatannya kurang dari satu detik.
Cara Kerja Air Bag Mobil
Dikala terjadi tabrakan sumbernya berada dari arah depan (disebut head-on collision), tentu pengemudi dan penumpang akan terlempar ke depan di dalam kendaraan. Maka airbag otomatis mengembang lalu menahan dan serta menolak dari efek gerakan maju si pengemudi dan penumpang akibat dari tabrakan mobil teresebut dari arah depan.
Sehingga penghalang dari kantong udara tersebut mempunyai manfaat lebih untuk pengemudi dan penumpang dari cedera serius supaya terhindar dari terbenturnya kepala kita pada kaca dan dasboard mobil. Airbag juga dikenal sebagai sistem pengendalian tambahan (SRS, supplemental restrain system), atau pembatasan tambahan karet (SIR, supplemental inflatable restrain).
Kantong udara (airbag) juga berjalan bersinergi pada sabuk pengaman pada mobil. Tapi air bags, disamping itu juga memberikan perlindungan lebih bagi penumpang dan pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman (safety belt).
Mungkin Anda pernah membaca di tahun 2002 lebih dari 60 persen dari semua kendaraan di Amerika Serikat telah dilengkapi dengan airbags untuk pengemudi. Pada hasil penelitian dan survey oleh Administrasi Keselamatan dan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA, National Highway Traffic and Safety Administration) mencatat tahun 2002, komponen airbag telah berjasa menyelamatkan nyawa lebih dari 9.000 orang di Amerika Serikat. Peletakan Air bags bagian pengemudi di setiap merek mobil berbeda-beda ada di dasbor juga ada didalam setir mobil. Jika di lihat ukuran besarnya untuk kantong udara penumpang lebih besar ketimbang airbag pengemudi dan bentuk berbeda.
Untuk kendaraan yang mewah dan mahal dari segi keamanan lebih lengkap untuk fitur air bags yang super detail. Penempatannya juga macam-macam seperti didalam pintu, arm rest, kursi depan, tempat duduk belakang, dan atas plafon. Jadi dengan kelengkapan airbags dengan posisi yang berbeda-beda dapat meredam terjadinya benturan di berbagai kejadian.
Ada suatu kejadian apabila terjadi tabrakan dari belakang Air Bags tidak dapat mengembang. Dalam hal ini tidak mempengaruhi Air Bag, sebab sensor air bag tidak ada dibelakang melainkan didepan.
KONDISI YANG MEMICU MENGEMBANGNYA AIRBAG
Sensor “MEMS Accelerometer” adalah perangkat sensor yang memiliki otak dalam menjalankan air bag menggelembung atau tidak. Jadi di setiap merek mobil yang punya air bag pasti memiliki sensor “MEMS accelerometer” yang merupakan IC(integrated circuit) kecil. Jadi Sensor tersebut mampu mendeteksi rapid-deceleration (perlambatan yang terlalu cepat, CMIIW), yang kemudian memerintahkan sistem untuk menggelembungkan airbag.
Kalau dari standar keselamatan yang berlaku di Internasional, kantong udara mengembang (air bag) kecepatannaya 230 Km/Jam dan waktu kecepatannya kurang dari satu detik.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.